Bayi Dengan Kondisi Usus Diluar Perut di Sergai Butuh Uluran Tangan

Foto: Bayi perempuan bernama Florensia lahir dalam kondisi usus di luar perut atau gastroschisis pada Sabtu (10/9/2022) malam. (ist)

ASAHANTV | Sergai – Bayi perempuan bernama Florensia lahir dalam kondisi usus di luar perut atau gastroschisis pada Sabtu (10/9/2022) malam. Kini, bayi berusia tiga hari itu tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Haji, Kota Medan. 

Gastroschisis adalah cacat lahir pada dinding perut bayi, di mana usus keluar melalui lubang di sisi pusar. Bayi tersebut adalah putri dari pasangan Selvina (21) dan Agustiawan. 

Keduanya merupakan warga Dusun X, Desa Celawan, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai. 

Selvina ibu dari bayi mengatakan, saat ini kondisi sang bayi masih dirawat intensif di rumah sakit. 

“Saat ini dirawat di RSUD Haji Medan. Sejak harus sabtu malam lalu , siap melahirkan langsung dibawa ke sana,” kata Selvina kepada Tribun, Senin (21/9/2022). 

Bayi tersebut lahir di rumah bidan yang ada jalan Krakatau, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan. Selvina mengatakan, karena lahir dalam kondisi usus di luar. Anak ketiga itu pun langsung dibawa ke rumah sakit Haji Medan. 

“Sudah tiga hari di rumah sakit. Minggu malam, sudah dilakukan operasi usus di rumah sakit Haji sekarang masih dirawat terus,” lanjut Selvina. 

Elvina berujar, sejak masa kandung sampai akan melahirkan tidak menemukan tanda tanda kelainan pada putrinya tersebut.  

Dia menyebutkan, pernah melakukan pemeriksaan terhadap kandungannya dan mendapati kondisi bayinya sehat. 

“Kalau kelahirannya normal usia 9 bulan. Sejak hamil sampai melahirkan tidak ada tanda tanda adanya kelainan. Pernah beberapa kali USG dan hasilnya baik. Baru saat melahirkan tahu, itu pun saya belum lihat lama sudah langsung dibawa ke rumah sakit,” kata dia. 

Butuh bantuan biaya perawatan

Selvina pun kini tengah bingung, sebab dia dan bayinya tidak memiliki BPJS Kesehatan. Semangat dia dan suaminya tidak memiliki biaya. 

Selvina mengatakan sejauh ini memang belum ada permintaan pembayaran biaya perawatan bayinya. Namun jika harus membayar dia pun merasa berat karena tak ada biaya. Beruntung beberapa keluarga dan orang orang yang ibah membantunya. 

“Saya tinggal di Medan kos uda empat bulan. Suami saya kerja bangunan. Pasti sulit juga harus bayar biaya perawatan karana biaya terbatas,” keluhnya.

Dia pun berharap agar ada bantuan yang dapat meringankan biaya perawatan anaknya. Termasuk terhadap Pemkab Sergai, dia memohon dengan adanya uluran tangan pemerintah, putrinya mendapatkan perawatan dengan baik. 

“Kalau saat ini ada bantuan dari keluarga atau pihak lain. Lumayan bisa membantu, tapi begitu pun saya harap agar ada bantuan pemerintah untuk merawat bayi saya,” kata dia. 

“Saya harap pemerintah dan Pemkab Sergai mau membantu perawatan rumah sakit anak saya. Karena kami tidak memiliki BPJS,” tutupnya. (red)

Masyarakat Antusias Respon Program Pemutihan Pajak Kendaraan di Samsat Sei Rampah
bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *