Gunakan Dana Desa Hingga 2,6 Milyar Bimtek Ke Bandung, Permata KPK : Diduga, Kadis PMD Ambil Keuntungan

ASAHANTV | Kisaran – Besarnya anggaran yang harus dibuang – buang ke Bandung untuk mengikuti Bimtek oleh 177 Desa di Asahan, hingga 2,6 Milyar rupiah, menjadi pertanyaan bagi para aktivis di Kabupaten Asahan.

Lebih baik kegiatan tersebut dilakukan di Asahan yang dapat manfaatnya bagi masyarakat setempat, bagi UMKM dan juga untuk PAD Asahan.

Permata KPK menduga ada keterkaitan Kadis PMD Asahan mengambil keuntungan dalam kegiatan bimtek seluruh kades di Kabupaten Asahan.

Sholahuddin Marpaung SH Ketua Permata Pergerakan Mahasiswa Tangkap Komplotan Para Koruptor ( Permata KPK ) Kabupaten Asahan yang juga asli anak Desa Sei Paham Kecamatan Sei Kepayang kepada AsahanTV, Rabu (10/5/2023) di Kisaran, mengatakan bakal dilaksanakan bimtek kepala desa ke Bandung dengan estimasi pengutipan per kades nya 15 juta rupiah, lantas sebenarnya nya ke Bandung ini mau ngapain saja.

Kalau hanya bimtek untuk menambah pengetahuan dan cara cara untuk menumbuh kan perekonomian desa dan untuk menggali PAD desa menurutnya tidak perlu jauh – jauh. 

“Tidak mesti jauh jauh sampai keluar kota dan menghabis kan anggaran sebesar itu, bayangkan kebutuhan di desa juga sangat banyak seperti infrastruktur, pengembangan ekonomi desa, dan sebagainya. Di Asahan ini saja banyak tempat yang layak untuk menjadi tempat bimtek, dan lebih menolong para pelaku UMKM yg ada di daerah ini,”ujarnya.

Menyikapi hal ini, Permata KPK menduga kepala dinas PMD Asahan mendapat kompensasi atau annual fee dari kegiatan menggunakan anggaran dana desa ini, untuk bimtek ke Bandung. Meminta bapak Surya Bupati Asahan agar membatalkan Bimtek tersebut.

“Kepada bapak Bupati Asahan untuk segera memanggil kadis PMD menanyakan hal berikut dalam hal kegiatan bimtek ini dan Bupati wajib dibatalkannya,”tegas Sholahuddin.

Tambah Sholahuddin lagi, meminta kepada “Aparat penegak hukum untuk segera memeriksa anggaran seluruh kepada Desa yang ada di kabupaten Asahan. “Apabila kegiatan Bimtek ini jadi dilaksanakan saya memohon agar pihak kejaksaan dan kepolisian memeriksa  dugaan korupsi kepala desa dan  panitia atau pengelola Bimtek ini,”tambahnya.

Permata KPK meminta seluruh element penggiat korupsi di Asahan mengawal Bimtek tersebut, menyangkut dana yang digunakan untuk berangkat, adalah dana desa yang mana Notabenenya serta nawacita presiden Jokowi ialah untuk membangun Desa. (ATV5)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *