Siswa SD di Batu Bara Tewas Tertimpa Bangunan Sekolah yang Rubuh

Batu Bara – Andre Hutagalung (12) seorang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 015873 dusun II Desa Tanjung Harapan Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Barak, Sumatera Utara (Sumut) meninggal dunia usai tertimpa bangunan sekolah yang tiba-tiba roboh.

Informasi dihimpun wartawan, kejadian memilukan itu terjadi pada Senin (8/5) kemarin saat jam pelajaran olaharga. Disebutkan korban bersama teman – temannya sedang berkegiatan di luar kelas untuk berolahraga dan dengan pengawasan guru.

“Kejadiannya kemarin. Bangunan yang roboh ini sebenarnya bangunan tua, rumah dinas guru yang sudah lama tidak dipakai dan ditempati,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara, Darwin Tumanggor saat dihubungi wartawan, Selasa (9/5/2023).

Ketika itu, korban bersama teman – teman sekelasnya diperintahkan guru olahraga untuk bergotong -royong memindahkan beberapa buah batu bata dari sekitar bangunan rumah dinas guru yang sudah lama terbengkalai itu.

“Jadi anak – anak ini disuruh gurunya lah gotong-royong mengumpulkan batu bata untuk garis lapangan badminton,” jelasnya.

Kegiatan tersebut kata Darwin, sebenarnya masih dalam pengawasan guru olahraganya. Hingga kemudian beberapa siswa ini mencabut sebuah tiang yang diduga menjadi penyebab robohnya salah satu bangunan milik sekolah tersebut.

Seketika, bagian bangunan dinding batu rumah guru tersebut roboh dan menimpa empat orang siswa yang berada disekitarnya termasuk korban.

“Waktu kejadian itu langsung dibawa gurunya ke rumah sakit sampai di rujuk lagi ke Vita Insani Pematangsiantar. Di sana sekitar satu jam si anak meninggal dunia,” kata Darwin.

Dikatakan Darwin, antara korban dengan guru olahraga ini juga masih memiliki hubungan keluarga. Sebab ketika kejadian sang guru yang langsung menelepon orang tuanya.

“Gurunya langsung yang mengabari orang tua si anak ini. Selama ini dia tinggal sama opungnya. Bapaknya di Malaysia, mamaknya di Batam,” ujarnya.

Disdik Batu Bara, kata Darwin telah menyampaikan rasa belasungkawa terhadap keluarga korban dan menjadikan musibah ini sebagai pelajaran yang harus diperhatikan oleh tenaga pendidik di lingkungan sekolah. (Atv)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *