Arist Merdeka Sirait: Atasi Begal Harus Ada Penegakan Hukum yang Jelas

Photo : Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menyerahkan penghargaan kepada Ipda Brimen G Sihotang, Kanit PPA Polres Sergai, Jumat (28/7/2023). Dok : Ist

ASAHANTV | Sergai – Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengatakan, aksi begal melibatkan anak yang marak terjadi belakangan ini adalah tindak kejahatan.

“Apalagi yang melakukannya anak dan korbannya juga anak-anak ,” tegasnya menjawab sejumlah awak media di Kantor Bupati Sergai di Sei Rampah, seusai peringatan Hari Anak Nasional (HAN), Jumat (28/7/2023).

Menurutnya, untuk mengatasi persoalan itu, harus ada penegakan hukum yang jelas. Kemudian, perlunya formulasi untuk mengatasi hal tersebut, tidak hanya sekedar menangkap, menahan dan seterusnya, tapi ada formulasi supaya menghentikan.

“Itulah formulasi pencegahan supaya tidak terjadi begal,” jelasnya.Diakuinya, jika angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sumatera Utara (Sumut) cukup tinggi.

Namun baginya, bukan tingginya angka itu yang perlu, melainkan bagaimana penyelesaian kasus-kasus tersebut.

Karena, lanjut Arist Merdeka Sirait, banyak peristiwa yang bukti-buktinya juga sangat minim. Oleh karena itu, saya kira data yang ada di Polda adalah bagaimana di Sumut itu tinggi sekali pelanggaran terhadap anak.

Sementara, tema peringatan HAN tahun 2023 yakni ‘Anak Terlindungi Indonesia Maju’, dinilainya, merupakan tema yang sangat berat, karena harus mewujudkan perlindungan terhadap anak.

Sedang persoalan-persoalan sosial, persoalan masyarakat, termasuk begal yang melibatkan anak-anak, menurutnya, sudah menjadi keprihatinan tersendiri.

Belum lagi eksploitasi ekonomi, anak-anak dipekerjakan di perkebunan-perkebunan. Kemudian, banyak pula anak-anak yang menangis ingin keluar dari rumah-rumah bordir.

Saat ini, lanjutnya, memang lokalisasi tidak ada. Tetapi banyak tempat-tempat yang mengeksploitasi anak. Ada banyak juga kasus anak yang terpisah dari keluarganya. Karena banyaknya kasus perceraian, mengakibatkan anak terpisah dari salah satu orangtuanya. Selain itu, sebut Aris, ada juga kasus anak-anak yang terpaksa hidup di jalanan.

Arist Merdeka Sirait mengatakan, kehadirannya di Sergai dalam rangka peringatan HAN merupakan kesempatan yang luar biasa. Karena saya ingin bertemu dengan para pegiat-pegiat perlindungan anak.

“Ini adalah pematik supaya Sergai itu betul-betul menjadi kabupaten yang layak anak,” jelasnya. Pada kesempatan itu, Arist juga memberikan penghargaan kepada pegiat perlindungan anak yang ada di Kabupaten Sergai.(red)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *