Gasak Kembali Demo,Tuntut DKPP Segera Copot Komisioner Bawaslu Asahan

Gasak kembali demo tuntut DKPP copot Komisioner Bawaslu Asahan (Ist)

ASAHANTV | Asahan – Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Anak Sumatera Anti Kezholiman (Gasak) kembali geruduk Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Asahan, Kamis (17/11) sekira pukul 14:30 Wib

Kedatangan pendemo disambut hujan deras, tapi semangat para mahasiswa tidak kendur, dan walaupun tidak diperkenankan masuk ke teras Kantor Bawaslu Asahan, mereka tetap bertahan di depan pintu pagar untuk menunggu para petinggi Bawaslu agar menemui mereka.

Ketua Gasak Asahan, Erianda Saragih dalam orasinya mengatakan,aksi yang kedua setelah yang pertama aspirasi mereka belum juga mendapat sambutan dari Bawaslu Asahan, dan akan ada demo demo lanjutan apabila Bawaslu Asahan belum atau tidak bersedia menindak lanjuti tuntutan mereka.

“Aksi kedua ini tetap dengan tujuan yang sama, mengacu keinginan masyarakat Asahan yaitu Pemilu yang terintegritas, hal ini harus diawali dari para penyelenggara yang independen, tidak memiliki kepentingan politik, sehingga benar benar bersih dari kepentingan Parpol,” teriak Dicky Erianda

“Kalau penyelenggara pemilu tersandra oleh kepentingan politik, kemudian para penyelenggara yang dalam hal ini para Panwascam yang baru saja direkrut oleh Bawaslu Asahan adalah para sukarelawan calon Bupati tahun 2020 lalu, dan para kader partai yang terdaftar di Sistem Informasi Partai Politik (SIPOL). Bagaimana bisa tercipta Pemilu yang bersih, indenpenden dan terintegritas,” tegas Dicky Erianda

Dalam orasinya, Dicky Erianda juga mengatakan, bahwa Bawaslu Asahan telah melanggar Undang undang Pemilu No.7 Tahun 2017, pasal 117 yang mengatur tentang tata tertib keanggotaan partai politik yang sekurang kurangnya 5 Tahun mengundurkan diri, baru dinyatakan atau di perbolehkan menjadi Penyelenggara Pemilu.

“Dikarenakan telah berani melanggar Undang undang Pemilu secara terang terangan, kami meminta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk memberikan sanksi tegas dan mencopot Ketua dan seluruh Komisioner Bawaslu Asahan, serta meminta Bawaslu Asahan agar menciptakan Pemilu sehat,” tegas Dicky Erianda

Setelah beberapa jam para mahasiswa bertahan di tengah hujan deras, seorang staf Bawaslu Asahan keluar dari Kantor Bawaslu Asahan menyampaikan kepada para mahasiswa bahwa tidak ada Komisioner Bawaslu yang berada di Kantor, serta tidak mempunyai kewenangan menjawab pertanyaan para mahasiswa tersebut.

Setelah beberapa jam mereka melakukan orasinya, akhirnya para mahasiswa pulang dengan basah kuyup dan membubarkan diri.(red)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *