Duduk Perkara Ibu Penjual Ayam Guling di Asahan yang Viral Karena Dituding Jual Ayam Tiren

Asahan – Sebuah unggahan video viral di media sosial (medsos) memperlihatkan seorang wanita menangis memberikan klarifikasi karena dituduh menjual ayam tiren (mati kemarin). 

Video tersebut diunggah dan disampaikan langsung oleh seorang wanita yang merupakan pedagang ayam guling bernama Sri Dewi Yanti (33), warga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Sumatera Utara (Sumut).

Sambil menangis sesenggukan di akun facebooknya, Dewi Yanti memberikan klarifikasi atas fitnah terhadap usahanya itu. Ia disebut menjual ayam guling dengan bahan baku ayam yang sudah tidak segar karena dalam kondisi mati kemarin alias tiren.

“Ayam ku katanya ayam tiren. Kek gini bagusnya, ayam tiren itu. Mau nangis aku kak, enggak terima aku dibilang jual ayam tiren,” kata Dewi Yanti dalam video tersebut.

Dalam video itu, Dewi Yanti juga menunjukkan sebuah kemasan plastik berisikan ayam segar yang dibekukan. Dia mengatakan ayam beku itu dibelinya dari salah satu agen di kota Kisaran dan berasal dari Medan.

“Ini tengok aku beli ayam dari sini, di goni ini ada nama PT nya jadi kok dibilang aku jual ayam tiren,” katanya dalam video tersebut.

Tak lama, video diunggah oleh Dewi Yanti itu viral di sosial media sudah lebih dari 1.100 kali dibagikan dan mendapat respon positif dari netizen. Warganet pun ramai-ramai memberikan dukungan di komentar facebooknya.

Wartawan kemudian melakukan konfirmasi dan menemui Dewi Yanti di lokasi usahanya di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan, Selasa (30/5/2023). Dia menceritakan musabab video tersebut dibuat.

“Awalnya hari Senin semalam, saya ke pajak beli bumbu dan ada yang menyampaikan langsung ke saya. Mungkin karena orang ini merasa enggak percaya dia klarifikasi langsung ke saya. Oh kak, kakak jangan marah ya apa betul jualan kakak selama ini yang kakak pakai itu ayam tiren,” kata Dewi Yanti menirukan kembali ucapan seseorang yang ditemuinya di pasar saat itu.


Dewi pun terkejut mendengar pertanyaan orang yang menemuinya di pasar. Dia pun menjelaskan bahwa bahan baku ayam guling yang selama ini menjadi usahanya itu adalah ayam beku pabrikan yang dibelinya dari seorang distributor di Kisaran.

“Terkejut lah saya bang. Saya jualan makanan itu dari ayam halal cuma belinya itu beku di frozen kenapa difitnah jual ayam tiren. Pulang dari pajak saya cari orangnya yang bilang saya jual ayam tiren itu ke rumahnya, memang enggak jumpa sama dia langsung tapi diakui sama anaknya. Kata anaknya kami juga dapat informasi dari orang,” kata Dewi Yanti.

Tak puas merasa usahanya difitnah, Dewi Yanti kemudian membuat klarifikasi di akun facebooknya dalam video yang beredar hingga viral untuk menjelaskan bahwa usaha ayam guling miliknya tidak berbahan baku dari ayam tiren.

“Siangnya saya buat video itu ternyata malamnya sudah viral. Tujuan saya bikin video itu cuma ingin jelaskan saya tak jualan ayam tiren seperti yang dituduhkan itu,” ujarnya.

Dikatakan Dewi Yanti, sebenarnya sejak bulan Ramadan lalu ia sudah mulai merasakan penurunan omset penjualan ayam guling miliknya ini dan mendengar kabar angin bahwa ia memasak ayam guling berbahan baku mati kemarin (tiren). “Karena fitnah itu memang sebenarnya saya sama suami sudah heran biasa kami jual sehari habis sampai 120 ekor ini menghabiskan 20 ekor saja susah. Rupanya karena ada fitnah seperti itu,” kata dia. (red)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *