Tuntut Insentif, Ratusan Honor Nakes Lakukan Aksi Nginap Di DPRD Asahan

Ratusan nakes yang melakukan aksi menginap di DPRD Asahan (Ist)

ASAHANTV | Asahan – Ratusan pegawai honor Tenaga Kesehatan (Nakes) di Puskesmas se-Kabupaten Asahan,melakukan aksi menginap di Gedung DPRD Asahan untuk menunggu sidang paripurna yang dimulai Selasa (22/11) dan hingga hari ini Rabu (23/11).

Mereka datang menuntut dana insentif agar ditambah. Namun tuntutan mereka tidak bisa dipenuhi oleh Pemkab Asahan karena tidak mempunyai payung hukum.

Kedatangan para tenaga kesehatan itu, juga membawa spanduk yang berisikan hujatan terhadap Bupati Asahan. Bahkan, mereka datang kesana sembari membawa anak anak mereka yang masih balita dan anak anak.

Sebelum Bupati Asahan, H.Surya B.Sc masuk kedalam gedung DPRD Asahan untuk melaksanakan rapat paripurna. Bupati Asahan sempat dihadang oleh pendemo untuk mau menemui pendemo. Namun, Bupati Asahan diduga malah marah dan hardik pada pendemo.

“Saya sudah tahu. Nanti aja. Saya mau pergi rapat paripurna pembahasan APBD,” hardik Surya B.Sc pada korlap aksi yang disaksikan ratusan honor Nakes.

“Itulah sikap Bupati Asahan pada rakyatnya. Kita sudah semalaman nginap di Kantor DPRD Asahan ini. Datang malah marah marah dan membentak rakyatnya Itu bukan sikap pemimpin namanya. Bupati Asahan merupakan pemimpin Pembohong dan Zholim,” tegas Andrian Sulin Kordinator Aksi dalam orasinya.

“Yang sudah hadir sekarang hampir 300 orang. Kita bertahan sampai selesai paripurna nanti untuk mengawal tuntutan pengesahan anggaran intensif tenaga kesehatan non ASN di Puskesmas yang ditampung dalam APBD tahun 2023,” kata Andre Ansulin

Menurutnya, ada sebanyak 335 orang TKS yang bertugas di seluruh Puskesmas yang ada di Asahan dan selama ini tidak mendapatkan gaji hanya menerima uang hasil sisi harga PNS di tempat mereka bekerja.

Sebelumnya sudah ada kesepakatan melalui Nota Dinas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, perihal Permohonan Penganggaran Intensif Non ASN TKS di Puskesmas TA 2023, dengan plafon anggaran Rp 1,2 Miliar untuk 335 orang dikali 300.000 per bulan. Dan pihaknya sudah melakukan aksi sebelumnya dengan melakukan jahit mulut agar para TKS mendapatkan insentif.

“Inilah yang kami perjuangkan, kalau dilihat dari nominalnya sesungguhnya tidak pantas. Namun,kami tetap berusaha agar Pemkab Asahan mau menampung dana insentif bagi Nakes di APBD 2023,” kata Andre.

Sementara, Nurlela (43) salah satu Nakes dari Puskesmas Sei Apung yang ditemui wartawan, mengaku mereka bekerja bervariasi mulai 5 tahun hingga 16 tahun, dan selama bekerja tidak pernah mendapatkan gaji, reward, apresiasi oleh Pemkab Asahan. Pihaknya hanya menuntut insentif 300 ribu perbulan, karena selam kami bekerja tidak pernah mendapat gaji dan apresiasi oleh Pemkab Asahan.

“Sejauh ini solusi yang diberikan pemkab Asahan secara kemanusiaan belum memuaskan, dan bila Puskesmas dijadikan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) mereka tetap bekerja tanpa kepastian,” jelasnya.

Sedangkan Bupati Asahan, H Surya Bsc setelah Sidang Paripurna di DPRD ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (23/11) mengatakan, semua peserta demo ini merupakan Nakes Tenaga Sukarela, sehingga tidak terdaftar sebagai pegawai honor, dan mereka mendaftar tidak diketahui Pemkab Asahan.

Namun pihaknya juga menghargai, karena para TKS ini sudah bekerja, termasuk Nakes yang berpartisipasi dalam penanganan Covid-19. Namun setatus mereka di Pemkab Asahan tidak berubah dan tetap menjadi TKS Nakes.

“Jadi solusinya adalah peningkatan Puskesmas menjadi BLUD, sehingga keinginan atau tuntutan mereka bisa dipenuhi. Namun untuk saat ini tuntutan mereka belum bisa dipenuhi, walaupun uangnya ada tapi tidak bisa dibayarkan karena tidak mempunyai payung hukum. Untuk proses BLUD belum bisa dipastikan sampai kapan, karena semua ada prosesnya,” jelas Surya.

Pantauan wartawan dilokasi, sebelum Bupati Asahan, H.Surya B.Sc masuk ke gedung DPRD Asahan untuk melaksanakan rapat paripurna. Bupati Asahan sempat dihadang oleh pendemo untuk mau menemui pendemo. Namun, Bupati Asahan diduga malah marah pada pendemo.(red)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *