Akses Jalan Alternatif Warga Diputus, PT. Socfindo di Protes Warga

Alat berat excavator sedang memutus jalan alternatif. Foto : Istimewa/fb

ASAHANTV | Sergai – Sekitar seratusan warga Desa Tanah Merah Kecamatan Perbaungan Serdang Bedagai (Sergai) senin pagi (22/8/2002) melakukan aksi protes terhadap kebijakan PT. Socfindo Kebun Matapao Divisi Tanjung Buluh yang melakukan pemutusan jalan potongan atau jalan alternatif dengan cari mengorek dengan alat berat excavator (beko). 

Aksi protes ini pun viral setelah diunggah di akun facebook Dana Syah. Dalam video di facebook berdurasi 2:28 detik terlihat warga bersitegang dengan pihak perkebunan yang melakukan pemutusan jalan alternatif warga.

Selain berhadapan dengan pihak perkebunan, dalam video tersebut, warga juga terlihat bersitegang dengan aparat dari Polsek Perbaungan. Ketegangan ini terjadi lantaran warga menganggap pihak Kepolisian berpihak kepada Perkebunan

Aksi sekitar seratusan warga ini dilakukan sebagai bentuk keberatan warga atas pemutusan jalan potongan di Dusun C Desa Tanah Merah, padahal selama ini jalan tersebut digunakan warga sebagai jalan alternatif untuk menuju ke Sekolah dan keperluan alternatif lainya.

Seperti yang dikatakan oleh Abdul Munir Syahdana (44), warga Dusun C Desa Tanah Merah Kecamatan Perbaungan saat dikonfirmasi wartawan, Senin (22/8/2022) melalui telepon seluler.

“Anak sekolah dan peternak yang mau mencari rumput itu biasanya jalan dari situ. Tapi ya sekarang ya terputus”, ujar Munir.

Lebih jauh Munir yang menjabat sebagai Ketua BPD Tanah Merah ini menyayangkan sikap dari pihak Kepolisian yang dibawa pihak perusahaan ke lapangan seperti terkesan memihak kepada perusahaan dengan cara menghalangi warga yang melakukan aksi protes.

“Itulah yang kita sayangkan, mereka sebagai aparat penegak hukum kok sepertinya memihak ke perusahaan gitu”, tutur Munir

Masih menurut Munir, bahwa pemutusan jalan potongan ini dilakukan tidak hanya satu titik, tapi ada empat titik.

“Di Dusun C Desa Tanah Merah ada dua titik, satu titik di belakang pajak Desa Sei Buluh, dan Satu titik lagi di Kampung Tempel Desa Sei Buluh”, jelas Munir mengakhiri.

Sumber lain yang tidak mau disebutkan namanya kepada wartawan menuturkan bahwa apa yang dilakukan pihak perkebunan PT. Socfindo dianggap kurang bijak, karena sebagian jalan yang diputus adalah jalan yang selama ini digunakan warga menuju ke pemakaman.

“Jadi cemana nanti kalau mereka mau ke kuburan”. Ucap sumber tadi.

Pihak perkebunan PT. Socfindo Indonesia melalui Staf Legal Jonni Sitanggang ketika dikonfirmasi wartawan melalui telepon seluler, Senin (22/8/2022) membenarkan aksi pemutusan jalan alternatif tersebut

Menurut Jonni, hal ini dilakukan untuk mengurangi jumlah areal yang dijaga oleh pihak keamanan perkebunan

“Biasalah pimpinan, supaya sedikit yang dijaga oleh centeng kita, dikurangi akses jalan masuk” . kata Jonni.

Terkait dengan banyaknya jumlah jalan alternatif yang diputus, menurut Jonni itu atas permintaan dari aparat Desa Tanah Merah, sementara kalau pihak perusahaan sendiri awal nya hanya menutup datu akses jalan yang selama ini diduga digunakan untuk para pencuri sawit.

“Yang ditutup awalnya bukan itu, yang tempat keluar masuk calon calon pencuri yang ditutup, nah kenapa yang menuju ke sekolah itu ditutup, ya karena diminta oleh aparat Desa, mungkin supaya masalah ini menjadi ramai”, kata Jonni.

Hingga berita ini dikirim, belum ada titik temu antara warga dengan pihak perusahaan. (red)

Informatif dan Terpercaya

Unit Reskrim Polsek Pulau Raja Amankan Jurtul Judi Togel dari Warung Kopi
bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *