Modus Penipuan Segitiga, Makan Korban Di Asahan Hingga Ratusan Juta Rupiah

ASAHAH (ATV) – Modus penipuan segitiga dalam jual beli mobil bekas sedang marak di Indonesia khususnya di Kabupaten Asahan. Beberapa korban bahkan sampai kehilangan ratusan juta rupiah karena tertipu.

Penipuan segitiga adalah jenis kejahatan di mana pelaku atau penjahatnya berperan sebagai perantara. Sehingga yang ditipu bukan saja pembeli mobil, tetapi juga penjual. Dalam penipuan segitiga, pelaku kejahatan beroperasi dari jauh lewat internet atau via pesan singkat saja. Ia akan selalu menghindar untuk bertemu langsung, kepada calon pembeli, sang penipu akan mengaku sebagai penjual mobil.

Untuk memuluskan muslihatnya, penipu akan menawarkan harga lebih murah dari harga asli yang dipatok pemilik mobil. Pelaku juga akan mendesak korban untuk membayar secepatnya agar tidak kehilangan kesempatan untuk mendapatkan mobil bekas dengan harga murah.

Sementara pemilik mobil biasanya tidak tahu-menahu jika mobilnya sudah ditawarkan ke calon pembeli dengan harga sangat murah. Biasanya mobil yang ditawarkan, sudah lebih dulu diiklankan di internet sehingga bisa dimanfaatkan oleh penipu. Jika transaksi sudah terjadi dan uang ditransfer ke rekening penipu, maka pembeli baru sadar menjadi korban saat bertemu dengan pemilik mobil yang asli.

Penipuan ini baru saja terjadi yang dialami Masdar Sambudi (korban) warga Dusun II, Sei Silau Timur, Kecamatan Buntu Pane, Asahan, Sumatera Utara, pada Senin kemarin, (20/11/2023). Korban tertipu hingga 120 juta, untuk pembelian satu unit mobil Toyota Kijang Innova tahun 2013.

Kepada AsahanTV, Kamis (23/11/2023) di kediamannya, korban Sambudi menceritakan awalnya melihat di market place Facebook milik akun Umar Roni (pelaku), ada penjualan mobil kijang Innova tipe G, dengan harga murah. Korban pun menghubungi pelaku dan mempertanyakan mobil tersebut dan dijawab pelaku “mobil berada di Kisaran bersama adiknya bernama Johan” ujar pelaku. Namun mobil tersebut bukan milik Johan melainkan Johan juga menjualkan milik orang lain melalui market place di Facebook.

Setelah ditelusuri korban keberadaan mobil, akhirnya ketemulah Johan dan Sambudi untuk melihat kondisi mobil. Setelah cocok, kemudian korban menghubungi pelaku untuk melakukan pembayaran tanpa ada kecurigaan apapun. Usai membayar uang secara transfer ke rekening bank BRI atasnama Lastri dengan nomor rekening 156201000502509 yang di suruh pelaku, Korban pun meminta kelengkapan surat-surat dan akan membawa mobil.

Disinilah terkuaknya kalau korban ternyata sudah tertipu. Saat korban akan membawa mobil, Johan yang saat itu bingung karena tidak ada menerima uang kemudian memanggil pemilik mobil. Alhasil pemilik mobil juga tidak ada menerima uang yang di transfer korban sebesar 120 juta dan membatalkan pembelian.

Selanjutnya korban Sambudi pun menghubungi Umar Roni dan HP milik pelaku pun sudah tidak aktif lagi. Kemudian korban melaporkan kejadian ini ke Polres Asahan untuk ditindaklanjuti. “Saya berharap polisi bisa membongkar kasus penipuan ini dan menangkap pelakunya,”jelas Sambudi.

Johan saat dikonfirmasi AsahanTV mengaku kalau dirinya juga merasa macam terhipnotis dan tidak tahu sudah tertipu pada saat kejadian itu. Pelaku sempat menghubungi Johan dan mengatakan akan ada pembeli yang melihat mobil Innova tersebut. “Dia bilang (pelaku) ada yang mau lihat mobil, urusan apa – apa dengan mobil itu bilang tidak tahu dan biar si Umar aja yang berhubungan dengan pembelinya,”ujar Johan.

Kemudian Johan menambahkan kalau dirinya saat ini sudah pasrah dan siap menanggung resikonya bila terbukti dirinya terlibat dalam masalah ini. “Aku siap mau dibawa kemana masalah ini, karena aku sudah pasrah bang. Aku gak lari. Soalnya aku juga macam orang bingung pada saat itu, macam lembu ditusuk hidungnya ditarik kemana aja mau sama si Umar itu,”beber Johan.

Akibat kejadian ini, korban Sambudi sudah melaporkan kasus penipuan yang sudah merugikan dirinya hingga ratusan juta rupiah ke Mapolres Asahan guna membongkar jaringan modus penipuan segitiga ini. (ATV5)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *